Entri Populer

Minggu, 13 Februari 2011

SAMPAH dan MANUSIA

SAMPAH ITU BUKAN MANUSIA

Oleh : Drs. Nanang SH, M.Pd

Kata “sampah” bermakna barang atau benda yang dibuang karena tidak dipakai lagi. Di dalam khazanah kesusastraan Melayu Klasik, kata “sampah” juga bermakna hina. Sedangkan para ahli kesehatan Amerika membuat batasan bahwa sampah adalah waste yaitu sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Secara harfiah, sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi atau dibuang oleh pemilik atau pemakainya semula.Sampah diartikan juga sesuatu yang identik dengan hal-hal yang buruk, tidak disukai, menjijikan, dan harus segera disingkirkan.
Sampah tidak mungkin hilang dari lingkungan kita. Mengapa ? karena selama kita masih membutuhkan makanan, pakaian serta barang-barang untuk keperluan hidup,maka selama itupula sampah akan selalu hadir bersama kita.
Kini persoalan sampah mencuat dan mengemuka serta sudah tidak dianggap lagi sebagai persoalan yang sederhana ketika sampah tersebut telah mengeluarkan kekhasan aroma busuknya serta mulai menggangu serta mengancam terhadap kesehatan manusia yang ada disekitarnya sebagai akibat dari jumlah yang sudah terlalu banyak sehingga sulit untuk dikendalikan.
Jenis-Jenis Sampah
Berdasarkan jenisnya sampah terbagai atas 3 jenis, antara lain : sampah padat, sampah cair dan gas (smoke). Sampah padat berdasarkan zat kimia yang terkandung didalamnya terdiri atas; pertama sampah anorganik, yaitu jenis sampah yang tidak dapat membusuk, misalnya logam, pecahan kaca, plastik dan sebagainya. Kedua, sampah organik adalah jenis sampah yang dapat membusuk, misalnya daun-daunan, sisa-sisa makanan, buah-buahan dan sebagainya.
Sementara berdasarkan dapat tidaknya dibakar sampah terbagi dua ada sampah yang mudah terbakar, misalnya kertas, karet, kayu, plastik, kain bekas, serta ada juga jenis sampah yang tidak dapat terbakar antara lain seperti kaleng-kaleng bekas, besi atau jenis logam, pecahan gelas dsb.
Berdasarkan karakteristiknya sampah terbagai atas; 1) Garbage yaitu jenis sampah hasil pengolahan atau pembuatan makananan yang umumnya mudah membusuk. 2). Rabish yaitu sampah yang berasal dari perkantoran dan yang ke 3). Ashes (abu) yaitu sisa pembakaran dari bahan-bahan yang mudah terbakar. 4) Sampah jalanan (Street sweeping) yaitu sampah yang berasal dari hasil pembersihan jalan, 5). Sampah industri, 6). Bangkai Binatang (dead animal), 7) Bangkai Kendaraan (abandoned vehicle),dan 8). Adalah sampah pembangunan (contruction waste) yaitu jenis sampah yang berasal dari proses pembangunan seperti besi beton, potongan kayu, puing-puing , bambu dsb.
Pengelolaan sampah
Yang dimaksud dengan pengelolaan sampah disini adalah adalah meliputi pengumpulan, pengangkutan sampai dengan pemusnahan atau pengelolaan sampah sedemikian rupa sehingga sampah tidak menjadi gangguan kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup.
Pengumpulan dan pengankutan sampah merupakan tanggung jawab dari masing-masing rumah tangga atau institusi yang menghasilkan sampah. Oleh karena itu mereka harus menyediakan tempat khusus untuk mengumpulkan sampah untuk diangkut ke tempat penanpungan sementara (TPS) dan selanjutnya dari TPS tersebut diangkut ke Tempat Penampungan Akhir (TPA).
Mekanisme
Untuk daerah perkotaan karena warga telah dipungut retribusi, maka pengangkutannya merupakan tanggung jawab pemerintah setempat, semetera untuk daerah pedesaan pada umumnya sampah dapat dikelola oleh masing-masing keluarga tanpa memerlukan TPS dan TPA.
Pemusnahan dan Pengolahan sampah
Pemusnahan dan pengolahan sampah dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain: Pertama, Ditanam (Landfill) yaitu pemusnahan sampah dengan membuat lubang di tanah kemudian sampah dimasukan dan ditimbun dengan tanah, Kedua, Dibakar (inceneration) yaitu pemusnahan sampah dengan jalan membakar di dalam tungku pembakaran (incenerator),Ketiga, Dijadikan pupuk (Composting) yaitu pengolahan sampah menjadi pupuk kompos, khusunya sampah-sampah organik daun-daunan, sisa-sisa makanan dan sampah lainya yang dapat membusuk.
Image masyarakat terhadap sampah sampai saat ini masih jelek oleh karena itu tidaklah heran apabila ada sebagaian warga dengan serta merta menolak terhadap datangnya sampah dari daerah lain. Mungkinkah ke depan masyarakat akan berlomba berebut sampah seperti berebutnya terhadap BLT ? serta menanti kehadiran sampah ke daerahnya ?
Kasihan dengan sampah ! Akankah ada dewa penolong yang segera dating untuk memoles sampah menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual tinggi. Mari kita duduk bersama dengan penuh kearifan untuk memikirkan bagaimana solusi yang terbaik untuk memikirkan sampah agar sampah memiliki harga diri, sekalipun sampah itu bukan manusia, semoga!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar